Malam itu diselimuti hujan di luar, suasana di Bumi Upi, Tarogong Kidul, Garut, begitu hangat dan penuh keakraban. Putri Karlina, calon Wakil Bupati nomor urut 02, mengadakan pertemuan dengan warga Kelurahan Sukagalih.
Dalam pertemuan tersebut terdapat tokoh masyarakat, ketua RT, ketua RW, serta kader PKK. Pertemuan tersebut selain menjalin silaturahmi, juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan harapan, keluhan, dan ide untuk masa depan Garut.
Pada pertemuan tersebut, Putri Karlina mendapatkan keluhan dari seorang warga mengenai isu kesejahteraan kader. Seorang kader PKK yang hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan kendalanya.
“Kami, para kader, bekerja keras siang dan malam untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk stunting, namun insentif yang kami terima sangat jauh dari harapan. Gaji kami hanya seratus ribu, itu pun dipotong. Sementara, apresiasi dari pemerintah sering kali hanya diberikan kepada orang-orang di atas, padahal kami yang langsung bekerja di lapangan,” keluhnya.
Perasaan tidak dihargai oleh banyak kader yang merasa kerja keras mereka tidak mendapat perhatian layak menjadi topik diskusi yang mengundang perhatian Putri Karlina.
Ia menanggapi keluhan ini dengan penuh perhatian dan empati. “Kalau RT, RW, dan kader tidak mendapatkan biaya operasional yang memadai, maka data yang mereka kumpulkan, yang seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan, bisa tidak akurat. Jangan salahkan apabila bantuan sosial tidak sampai atau tidak tepat sasaran, karena yang bekerja di lapangan untuk itu adalah mereka yang ada di tingkat bawah. Pemerintah perlu memfasilitasi mereka dengan anggaran yang sesuai,” tegas Putri Karlina.
Menurut Putri, salah satu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kesejahteraan dan penghargaan yang layak bagi para kader yang bekerja keras demi masyarakat.
“Setidaknya, meskipun anggaran tidak banyak, tapi apa yang diterima para kader harus sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Tidak boleh ada ketimpangan,” tambahnya, mencerminkan komitmennya untuk memperbaiki kondisi kesejahteraan masyarakat yang selama ini terlupakan.
Pertemuan ini, yang penuh dengan diskusi dan aspirasi warga, menjadi bukti betapa pentingnya kehadiran pemimpin yang tidak hanya memahami kebutuhan masyarakat, tetapi juga siap untuk mendengarkan dan merespons permasalahan yang ada di lapangan.
Putri Karlina berharap, melalui pertemuan ini, ia dapat semakin memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Sukagalih dan menjadikannya dasar untuk merancang kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan mereka.
“Melalui silaturahmi ini, saya ingin mengetahui lebih dalam apa yang menjadi harapan dan tantangan yang dihadapi masyarakat Sukagalih. Insya Allah, dengan dukungan dari semua pihak, kita akan bisa bekerja sama untuk mewujudkan Garut yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih inklusif,” ujar Putri Karlina di akhir pertemuan, meninggalkan harapan baru bagi masyarakat Garut, khususnya warga Sukagalih, yang mendambakan perubahan nyata.